Bukan mauku untuk menghidupkan cinta-cinta itu.
Dan bukan ingin ku untuk membiarkan luka-luka dihatiku menjadi semakin menanar dan membusuk.
Hingga sulit bagiku untuk mengobatinya kembali dan mejadikannya sembuh.
Aku benci menangis dalam kehinaan.
Aku tak ingin rasa sesal itu menggulutiku dan membuatku tertendang jauh dari jiwaku.
Namun langit tak mau menangkapku dan bumipun enggan untuk menampungku.
Aku ingin terbang dan melayang sebebas-bebasnya.
Tapi angin tak sudi menghembuskan tiupannya dan menerbangkanku agar ku bergeming dari persemaianku.
Pergi kemana semua cinta-cinta itu.
Mereka gugur dalam lembabnya udara dan kelamnya lorong2 pada kesendirian alamku.
Bagaimana aku bisa merangkai kata2ku dan memberikannya kepdaku
untuk mengingkari kemunafikanku…………….
Sedangkan tak ada daya bagiku untuk mencurahkan kejujuran agar aku bisa membersihkan hatiku.
Dan menyingkirkan kesombongan perangaiku.
Aku telah jatuh dalam kehidupanku.
Dan cinta yang telah hidup itu, mati karna kebodohan pawai2 mimpiku.
Cukup sudah keterpurukan ini menyelimuti hari2ku.
Dan kini saatnya kusadarkan diriku untuk membangun hidup yang nyata yang layak untuk kucurahi dan kusinggahi.
No comments:
Post a Comment